Kisah Pahit Kekejian Jepang! Terowongan Bersejarah di Jawa Timur Menceritakan Pengalaman Kelam Perjuangan dan Pembantaian Selama 79 Tahun
Terowongan Niyama - Tulungagung--
Terowongan Niyama diresmikan pada tanggal 3 Agustus 1944 pukul 11.00 WIB, yang berarti saat ini, terowongan tersebut telah berusia 79 tahun.
Peresmian terowongan dilakukan oleh Tuan K. Yoshie, yang menjadi residen baru menggantikan Tuan Enji Kihara.
Nama "Niyama" sendiri memiliki singkatan yang memiliki makna. "Ni" berarti dua, sedangkan "yama" mengandung arti gunung. Jadi, jika digabungkan menjadi Niyama, artinya adalah dua gunung.
Terowongan ini diakui sebagai saksi bisu dari kekejaman yang dilakukan oleh Jepang pada masa penjajahan.
Mengapa demikian?
Alasannya adalah karena terowongan ini dibangun oleh rakyat Indonesia sebagai akibat dari kekejaman masa penjajahan Jepang.
Pada saat itu, Indonesia masih berada di bawah penjajahan Jepang, dan masyarakat pribumi dipaksa untuk bekerja dengan sistem kerja paksa.
Para pekerja yang membangun terowongan ini hanya diberikan upah yang sangat kecil. Mereka menggunakan tenaga manusia dan alat sederhana dalam proses pembangunannya.
Simak pada halaman berikutnya,