sunbanner

UD Trucks Tegaskan Penerapan Teknologi Euro 5 dan My UD Fleet Perkuat Transformasi Logistik Nasional

UD Trucks Tegaskan Penerapan Teknologi Euro 5 dan My UD Fleet Perkuat Transformasi Logistik Nasional

UD Trucks gelar forum diskusi di GIIAS 2025-sny-otomotif1.com-Foto: Dok. SonnyWibz

Otomotif1.com l — UD Trucks tegaskan penerapan Euro 5 dan My UD Fleet pada lini produknya untuk perkuat transformasi logistik nasional.

Hal ini diungkapkan dalam acara diskusi terbuka yang diselenggarakan UD Trucks dalam rangkaian kegiatan pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD City Serpong, Tangerang Selatan, (31/7).




Acara diskusi ini turut dihadiri oleh narasumber Yusuf N333ugroho, S.T., M.T., Direktur Sarana dan Transportasi Jalan, Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI ďi booth UD Trucks di ICE BSD City Hall 1.


Forum diskusi UD Trucks|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. SonnyWibz

Di tengah tuntutan global untuk menekan emisi, mempercepat digitalisasi, dan meningkatkan daya saing logistik nasional, UD Trucks Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor solusi kendaraan niaga masa depan.


Melalui forum diskusi di GIIAS 2025, bertajuk “Perkembangan Teknologi Kendaraan Truk di Indonesia:

Ditinjau dari Perspektif Inovasi Produk, Kebijakan Pemerintah, dan Keselamatan Berkendara”, UD Trucks menunjukkan pendekatan komprehensif dalam menjawab tantangan industri transportasi, dari emisi, keselamatan, hingga digitalisasi armada.

Berdasarkan data World Bank Logistic Performance Index (LPI) 2023, Indonesia menempati peringkat ke-63 dunia, masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lain seperti Thailand (34) dan Malaysia (26).

Salah satu penyebab utama adalah efisiensi logistik yang rendah, di mana biaya logistik Indonesia mencapai sekitar 23% dari PDB, jauh di atas rata-rata global sebesar 12–14%.

Kontributor utama dari biaya tinggi ini adalah inefisiensi armada, konsumsi bahan bakar yang boros, dan waktu tunggu operasional yang tidak optimal.

Pertama, dari sisi teknologi mesin, UD Trucks menghadirkan truk Quester dengan standar emisi Euro 5 yang mengadopsi sistem Selective Catalytic Reduction (SCR).

Teknologi ini terbukti mampu menurunkan emisi nitrogen oksida (NOx) hingga 85% dibandingkan kendaraan berstandar Euro 2, menjadikannya solusi konkret untuk menekan dampak lingkungan dari sektor transportasi.

Kedua, dari sisi efisiensi pengoperasian, Quester dilengkapi dengan transmisi otomatis ESCOT atau Automatic Manual Transmission (AMT) yang memungkinkan perpindahan gigi lebih presisi dan hemat bahan bakar.

Teknologi ini secara rata-rata mampu meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar hingga 10%, memperpanjang usia komponen sistem penggerak kendaraan, serta mengurangi kelelahan pengemudi – faktor penting dalam menekan risiko kecelakaan kerja.

Ketiga, UD Trucks turut mendorong digitalisasi dalam pengelolaan armada melalui sistem My UD Fleet. Layanan ini memungkinkan perusahaan logistik memantau kendaraan secara real-time, menganalisis perilaku pengemudi serta menerapkan perawatan kendaraan yang lebih terencana.

Dengan My UD Fleet, pengelolaan armada menjadi lebih efisien – mulai dari pengaturan rotasi kendaraan, memperpanjang masa pakai kendaraan, hingga menekan biaya operasional secara signifikan.

“Teknologi bukan hanya fitur, tetapi solusi. Dengan menggabungkan mesin yang lebih bersih, transmisi pintar, dan konektivitas armada melalui My UD Fleet, kami ingin menjadi mitra transformasi logistik nasional. Solusi ini telah kami uji di berbagai wilayah dan terbukti meningkatkan efisiensi operasional,” tukas Catur Satyawira.

UD Trucks juga menghadirkan fitur keselamatan aktif sebagai standar, seperti Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Stability Control (ESC), Electric Cab Tilt, serta kabin ergonomis untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan maksimal bagi pengemudi.

Dengan pendekatan ini, UD Trucks berupaya menurunkan risiko kecelakaan kerja, yang selama ini menjadi penyumbang utama kecelakaan lalu lintas di sektor kendaraan niaga.

Dalam paparannya, Yusuf Nugroho menyatakan bahwa pemerintah secara bertahap tengah mengharmonisasi regulasi kendaraan komersial dengan target dekarbonisasi sektor transportasi 2060 dan Net Zero Emission (NZE).

Ia menekankan bahwa inisiatif dari pelaku industri seperti UD Trucks tidak hanya mendukung agenda nasional, tetapi juga memberikan efek berantai terhadap efisiensi nasional secara keseluruhan.

Yusuf juga menekankan pentingnya data dan sistem telematika seperti yang diusung UD Trucks melalui My UD Fleet, karena memungkinkan pemerintah merancang kebijakan berbasis bukti.

Selain itu, data dari armada juga membantu pemerintah dalam pemantauan keselamatan, standarisasi operasional, dan perencanaan infrastruktur transportasi yang lebih adaptif dan tanggap kebutuhan di lapangan.

Penerapan My UD Fleet di beberapa perusahaan logistik nasional menunjukkan hasil yang signifikan. Sistem ini terbukti mampu mengurangi waktu tidak produktif (downtime) kendaraan melalui sistem peringatan dini untuk potensi kerusakan.

Di sisi efisiensi, penggunaan bahan bakar dapat dioptimalkan, terutama dengan pendekatan analisis perilaku mengemudi yang akurat. Tak hanya itu, pelatihan keselamatan berbasis data yang diperoleh dari sistem juga berhasil menurunkan angka kecelakaan kerja dan meningkatkan kepatuhan terhadap standar keselamatan internal perusahaan.

Hasil lainnya, rotasi armada yang lebih optimal memberikan kontribusi langsung terhadap ketepatan waktu pengiriman barang dan peningkatan kepuasan pelanggan.

Talkshow ini menjadi momentum penting bagi UD Trucks untuk menegaskan visinya sebagai mitra transformasi industri logistik Indonesia. Di luar produk, UD Trucks mendorong perubahan melalui pendekatan sistemik—memadukan inovasi teknis, digitalisasi, serta kolaborasi aktif dengan regulator untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih cerdas, aman, dan berkelanjutan.

Seiring meningkatnya tekanan terhadap industri logistik untuk menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan, UD Trucks menempatkan diri tidak hanya sebagai penyedia kendaraan, tetapi sebagai partner in progress bagi pelaku industri Indonesia.

***[sny]

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya