Mazda Paparkan Strategi Hadapi Dinamika Pasar Otomotif Nasional dan Arah Produk 2026
Mazda CX-60 Pro-sny-otomotif1.com-Foto: Dok. Wibz
Otomotif1.com l — Mazda Indonesia memaparkan pandangan strategisnya dalam menghadapi dinamika pasar otomotif nasional yang semakin kompleks menjelang tahun 2026.
Pergeseran preferensi konsumen, kondisi ekonomi, serta kompetisi industri menjadi faktor utama yang membentuk arah strategi Mazda ke depan, dengan mengedepankan keseimbangan antara nilai rasional dan aspirasi emosional dalam kepemilikan kendaraan.

Mazda CX-80|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. SonnyWibz
Berdasarkan laporan GAIKINDO kuartal III 2025 dan analisis pasar oleh PwC Indonesia, struktur permintaan kendaraan di Tanah Air menunjukkan perubahan signifikan.
Sejumlah segmen mengalami pelemahan, sementara segmen lain justru tetap tumbuh dan menunjukkan ketahanan, mencerminkan perubahan cara pandang konsumen dalam memilih kendaraan.
Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia, memberikan perspektif strategis mengenai kondisi tersebut. Menurutnya, dinamika ini menegaskan bahwa keputusan pembelian kendaraan kini semakin multidimensional. “Di Indonesia, sebagian besar orang masih menganggap mobil sebagai means of mobility, elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, banyak orang juga melihat mobil sebagai cara untuk enrich the quality of life, sejalan dengan pemikiran Mazda bahwa the joy of driving may create the joy of living.”
Melihat hal tersebut, Mazda menilai bahwa perubahan preferensi konsumen berbicara mengenai dua hal utama, kebutuhan rasional dan aspirasi emosional.

Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. Wibz
Mazda menjadi salah satu brand yang mampu menjaga stabilitas performa-nya. Ricky menyampaikan bahwa Mazda hanya mengalami penurunan 0,12% market share pada Oktober 2025, lebih rendah dibanding beberapa pabrikan Jepang lain yang terkoreksi 2–3%* (*Data internal PT Eurokars Motor Indonesia).
Pada level retail, kontraksi sebesar 39% hingga 44% terjadi pada beberapa brand kompetitor asal Jepang dan Eropa di segmen kendaraan premium, sementara Mazda berada di 29%, ditopang oleh performa stabil Mazda CX-5, Mazda CX-3, dan Mazda 3 Hatchback, line-up yang dikenal dengan keindahan desain dan karakter berkendara khas Mazda* (*Data internal PT Eurokars Motor Indonesia).
“Emotional appeal adalah kekuatan kami. Konsumen membeli bukan hanya karena logika, tetapi juga cinta terhadap desain dan kualitas produk Mazda,” ujar Ricky.
Mazda Jaga Stabilitas di Tengah Persaingan Ketat
Di tengah kondisi pasar yang menantang, Mazda mencatat performa yang relatif stabil. Hingga Oktober 2025, penurunan market share Mazda tercatat hanya 0,12 persen, lebih rendah dibandingkan beberapa merek Jepang lain yang mengalami koreksi hingga 2–3 persen.
Pada level ritel, ketika sejumlah merek premium mengalami kontraksi penjualan hingga 39–44 persen, Mazda berada di kisaran 29 persen, ditopang oleh performa model-model andalan seperti Mazda CX-5, Mazda CX-3, dan Mazda3 Hatchback. (*) [sny]

