sunbanner

Hankook Tire Bagikan Tips Perawatan Dasar untuk Pemilik Mobil Pertama agar Hemat Biaya Servis

Hankook Tire Bagikan Tips Perawatan Dasar untuk Pemilik Mobil Pertama agar Hemat Biaya Servis

--

OTOMOTIF1.com– Pemilik mobil baru seringkali memiliki wawasan terbatas soal perawatan kendaraan. Akibatnya, terjadi masalah pada kendaraan yang sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal. Hasil studi yang dilakukan oleh Automotive Aftermarket Industry Association, kendaraan yang dirawat secara rutin dapat menempuh jarak hingga 300.000 KM, sedangkan sedangkan kendaraan yang diabaikan biasanya hanya mencapai sekitar 100.000 KM.

“Merawat mobil seharusnya sudah dilakukan sejak awal pembelian, bukan menunggu ada masalah, karena kebiasaan ini akan menentukan kondisi mobil jangka panjang, menekan risiko kecelakaan, sekaligus menghindarkan dari biaya perbaikan yang tidak perlu,” kata National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono.




Hankook Tire, perusahaan ban global terkemuka, membagikan insight perawatan mobil yang sebaiknya diketahui setiap pengendara baru.

Pertama, rutin ganti oli mesin.

Oli berfungsi melumasi komponen mesin agar tidak cepat aus, membantu menjaga suhu mesin tetap stabil saat macet, hingga membersihkan kotoran logam dan sisa pembakaran. Untuk mencegah kerusakan pada mesin, sebaiknya ganti oli setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu. Jika mesin mengeluarkan suara kasar atau indikator oli pada speedometer menyala, segera lakukan penggantian oli untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.


Kedua, cek air radiator dan sistem pendinginan.

Air radiator berperan penting dalam menjaga kestabilan suhu mesin. Dengan sirkulasi yang terus-menerus menyerap dan melepaskan panas, cairan ini mencegah terjadinya overheat, yang dapat merusak komponen mesin secara permanen. Idealnya, kuras air radiator setiap 2 tahun atau 40.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dulu. Jika warnanya mulai keruh atau kecokelatan, tandanya air radiator sudah terkontaminasi dan perlu segera diganti. Hindari penggunaan air biasa karena dapat menyebabkan karat pada sistem pendingin.

Ketiga, cek kondisi kampas rem.

Kampas rem memiliki ukuran minimum yang aman yaitu 3 mm untuk bagian depan dan 2 mm untuk bagian belakang. Secara umum, kampas rem sebaiknya diganti setelah mobil menempuh 60.000–70.000 km untuk transmisi manual, sementara pada transmisi otomatis sebaiknya dilakukan lebih cepat, yakni setelah 35.000–40.000 km. Selain jarak tempuh, tanda-tanda kampas rem perlu segera diganti antara lain muncul suara berdecit dan berkurangnya daya cengkeram saat pengereman. Penggantian kampas rem sebelum habis penting untuk menjaga efektivitas pengereman dan keselamatan.

Keempat, periksa ban mobil.

Posisi ban yang kurang presisi bisa menyebabkan mobil terasa tidak stabil, keausan ban menjadi tidak merata, hingga mengurangi kenyamanan berkendara. Untuk itu, lakukan spooring dan balancing secara rutin agar performa ban tetap optimal. Spooring adalah penyetelan sudut roda agar kembali sejajar sesuai standar pabrik sehingga ban mobil tetap stabil dan lurus. Sedangkan balancing adalah menyeimbangkan bobot kendaraan pada ban dan velg, fungsinya mengurangi getaran, serta memperpanjang umur ban dan suspensi. Tanda kendaraan membutuhkan spooring dan balancing umumnya terasa dari getaran pada setir saat melaju di kecepatan tertentu, mobil cenderung menarik ke satu sisi, atau terasa kurang stabil saat dikendalikan. Lakukan spooring & balancing setiap 10.000 km hingga maksimal 20.000 km.

Kelima, isi tekanan angin ban yang sesuai.

Tekanan angin yang tepat sangat penting untuk menjaga kestabilan, kenyamanan, dan efisiensi bahan bakar. Tekanan yang kurang bisa membuat ban cepat aus di bagian samping, sedangkan tekanan berlebih berisiko membuat ban lebih keras dan daya cengkeram berkurang. Tekanan angin ideal bervariasi sesuai jenis mobil, yakni MPV (33–36 Psi), City Car (30–36 Psi), Sedan (30–33 Psi), dan SUV (35–40 Psi), atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

“Salah satu aspek penting dalam preventive maintenance adalah memperhatikan kondisi ban, sebagai satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan aspal. Banyak pengendara menganggap ban masih layak pakai selama belum bocor atau rusak parah, padahal usia dan jarak tempuh juga menentukan. Idealnya, ban diganti setiap 2–3 tahun atau setelah menempuh 40.000 km, dan saat pola telapak sudah mencapai batas thread wear indication (TWI).” jelas National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono.


Untuk mendukung hal tersebut, Hankook Tire menyediakan berbagai line-up unggulan, seperti Ventus Prime 4 dan Dynapro HPX yang menawarkan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara.

Ventus Prime 4 adalah ban Ultra High Performance untuk kendaraan sedan, sport sedan, crossover, dan SUV yang dirancang optimal di segala musim. Dilengkapi teknologi drainase canggih, ban ini mampu membuang air secara efisien melalui alur melintang sehingga meminimalkan risiko aquaplaning. Teknologi zig-zag 3D pada ban ini juga meningkatkan gesekan dengan aspal untuk daya cengkeram yang lebih optimal di jalan kering. Sementara itu, penggunaan High Mileage Compound memberikan daya tahan lebih baik hingga 20% dan jarak tempuh hingga lima kali lebih panjang dibandingkan generasi sebelumnya.

Sedangkan Dynapro HPX merupakan ban untuk kendaraan crossover SUV di segala musim dan kondisi jalan. Berkat teknologi inovatif 3D Gripcontrol Sipes pada alur ban, Dynapro HPX memiliki kemampuan cengkeraman dan traksi yang unggul, sekalipun dalam cuaca buruk. Selain itu, umur pakainya lebih panjang hingga 12% dibanding ban di kelasnya, berkat area kontak yang lebih luas sehingga tekanan tersebar merata ke permukaan jalan.

Hankook Tire juga menghadirkan jaringan Hankook Master, bengkel resmi yang dirancang sebagai solusi terpercaya untuk berbagai kebutuhan perawatan kendaraan, sehingga pelanggan dapat dengan mudah menjangkau layanan berkualitas. Tidak hanya fokus pada ban, Hankook Master juga menyediakan layanan lengkap mulai dari spooring & balancing, hingga perawatan menyeluruh. Seluruhnya ditangani oleh tenaga ahli yang mampu memberikan rekomendasi perawatan kendaraan secara tepat sesuai kebutuhan

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya